Salma yang selalu tampil memukau sebelumnya, tampil dengan outfit yang berbeda kali ini. Dia terlihat segar dengan busana cerah, dan jadi tampak lebih dewasa saat menanggalkan kaca mata bulatnya. Dan dengan latar panggung biru sebagaimana yang tampak di RCTI, penampilan Salma sangat pas untuk lagu ‘’Dunia Tipu Tipu’’ dari Yura Yunita.
Salma tetap saja memukau. Suaranya begitu bening. Dan kemampuannya untuk dengan jelas melantunkan lagu, seperti dia berkata-kata, menjadi kekuatan yang tak terbantahkan.
Lagu Yura Yunita jadi terasa berbeda, terutama karena Salma memberi langgam yang berbeda di ujung-ujung lirik. Improvisasi di bagian akhir dan perulangan, membuat lagu ini menjadi milik Salma.
Padahal, harus kita akui, Yura adalah penyanyi yang paling kuat dalam menyampaikan pesan di dalam lagunya. Yura selalu berhasil membuat pendengar merasakan apa yang dia rasakan. Larut.
Dan Salma juga memberikan rasa yang sama.
Tapi, tidak semua juri mendapatkan itu. Hanya Rossa dan juga Anang, yang memberikan standing ovation.
‘’Suara kamu tidak tipu-tipu. Aman, nyaman,’’ kata David.
‘’Harusnya ini ada kerapuhan. Itu yang tidak aku dapatkan. Terlalu indah, amat bagus, amat hebat. Cuma aku ingin lebih aja…’’ jelas BCL, memberikan alasan mengapa dia tidak berdiri.
Baca Juga: Anang Kritik Keras 7 Penampil Pertama Indonesian Idol, ''Kamu Itu Gagal Banget!''
Tapi, menyanyikan lagu ‘’Dunia Tipu-tipu’’ bukanlah puncak penampilan Salma. Beberapa waktu kemudian, Salma justru mendapatkan lima standing ovation, dan juga Tangis. Dan itu semua karena pancingan Boy Wiliam.
Rapuh di Depan Orang Tua
Salma yang kangen dengan orang tuanya, ternyata menciptakan sebuah lagu, ''Rumah'', dan dia nyanyikan siang di sesela latihan. Boy yang amat tahu kangennya Salma, meminta dia menyanyiikan lagu ciptaannya itu. Maka, sembari menahan isak, terlantunlah semua kekangenan itu.
Di sini, Salma memberi keindahan yang amat bening. Lagunya terjiwai dengan sepenuh-penuhnya, dengan kedalaman lirik yang tak hanya ungkapan cinta, tapi juga terimakasih kepada orang tua. Salma dengan sangat sopan, mendendangkan arti rumah yang sebenarnya. Lagu tentang kekangenan dan keberterimakasihan itu menyusup ke benak pendengar, menjadikan pengalamannya sekaligus menjadi pengalaman bersama.
Dan benarlah, di depan orang tua, kita menjadi pribadi yang rapuh. Nada dan lirik yang digemakan Salma, membuat kerapuhan itu terasa sekali. Tampaknya benar, orang tua banyak sekali mengajarkan kepada kita, tapi satu yang tak mereka ajarkan, bagaimana kita hidup tanpa mereka.