Saat Muda Rhoma Irama Pernah Kabur dari Rumah untuk Nyantri ke Tebuireng tapi Kandas

Naung.id - Rhoma Irama menghebohkan jagad maya karena menyanyikan lagu Butter dari BTS di puncak HUT ke 28 Indosiar, Rabu (11/1/2023).

Rhoma Irama sukses menghibur para pemirsa dengan aksinya dan mengundang pujian dan kekaguman dari masyarakat dan fans K-Pop.

Kiprah Rhoma Irama untuk musik dangdut memang tidak main-main. Ia mempunyai semangat berceramah sangat tinggi. Itu sebabnya di dalam lagunya dia menyelipkan lirik-lirik dakwah Islam.

Baca Juga: Sukses Nyanyikan Lagu Butter BTS, Rhoma Irama: Sulit dari Segi Lirik yang Begitu Padat

Usut punya usut, Raja Dangdut Rhoma Irama dididik keras saat kecil sang ayah Kapten Raden Burda Anggawirja yang merupakan Komandan Batalion Garuda Putih di Tasikmalaya Jawa Barat.

Rhoma kecil sering dihukum oleh ayahnya dengan rotan. Pada 1958, ayahnya meninggal dan ibunya menikah lagi.

Pada awal 1960-an Rhoma membentuk band Gayhand, Tornado, dan Varia Irama Melody. Rhoma juga bergabung dalam kelompok orkes Melayu.

Setiap malam Minggu, ia bermain band dalam pesta orang kaya. Gara-gara bermain band, Rhoma dikeluarkan dari sekolah menengah atas sampai delapan kali. Kuliah di Universitas 17 Agustus pun terbengkalai alias tidak sampai tamat.

Baca Juga: Rhoma Irama Nyanyi Lagu Butter BTS di HUT Indosiar, ARMY Heboh!

Lulus SMA, Rhoma pernah kabur dari rumah. Ada desakan kuat ingin belajar agama Islam di Pesantren Tebuireng, Jombang. Ia nekat berangkat diam-diam ke Bandung. Ia berangkat bersama kakak dan temannya, Benny dan Haris.

Celakanya, saat itu mereka tidak mempunyai uang untuk beli tiket. Di Solo, mereka kepergok kondektur dan diturunkan dari kereta api.

Akhirnya mereka terpaksa menggelandang beberapa bulan. Lantas menjelang peristiwa G30S/PKI, ia pulang ke Jakarta.

Singkat cerita, impian Rhoma menjadi santri Pondok Pesantren Tebuireng kandas lantaran terdampar di Solo.