Mereka yang Lebih Mendengar Suara Uang

- Rabu, 22 Februari 2023 | 07:55 WIB
Mereka yang lebih mendengar suara uang (LBL)
Mereka yang lebih mendengar suara uang (LBL)

SEORANG dari desa mengunjungi temannya di kota. Dan dia lalu diajak berkeliling kota. Bunyi ribut mobil-mobil dan derap orang yang lalu-lalang sangat menganggu orang desa itu.

Namun, tiba-tiba orang desa itu berhenti, menepuk pundak temannya dan berbisik, "Berhentilah sebentar. Apakah kamu mendengar suara yang kudengar?"

Teman kotanya itu menoleh ke arah orang desa itu sambil tersenyum, dan kemudian berkata, "Yang saya dengar hanyalah suara klakson mobil serta suara orang lalu-lalang. Apa yang kau dengar?"

"Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara nyanyiannya."

Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Saya pikir kamu hanya bergurau. Tidak ada jangkrik di sini. Dan seandainya ada, bagaimana orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan ini? Jadi kamu pikir kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik?"

Kata orang desa itu, "Ya! Ada satu ekor yang bernyanyi di sekitar sini sekarang."

Orang desa itu berjalan ke depan beberapa langkah, lalu berdiri di samping tembok suatu rumah. Di situ ada tanaman yang tumbuh merambat. Orang Indian itu memetik beberapa daun, dan di atas daun itulah terdapat seekor jangkrik yang bernyanyi keras sekali.

Teman dari kota itu kini bisa melihat jangkrik itu, dan dia pun mulai bisa mendengarkan suara nyanyiannya.

Baca Juga: Ternyata Tak Selalu Buruk! Ini Sederet Mitos Kejatuhan Cicak yang Perlu Kamu Tahu

Ketika mereka kembali berjalan-jalan, orang kota itu berkata kepada teman desanya, "Kamu secara alami bisa mendengar lebih baik dari kami."

Orang desa itu tersenyum dan kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata, "Saya tidak setuju dengan pendapatmu. Orang desa tidak bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Sekarang lihat, saya akan memperlihatkannya kepadamu!"

Lalu, orang desa itu mengambil uang logam dan menjatuhkannya di trotoar. Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh ke arahnya.

Kemudian orang desa itu memungut uang logam itu dan menyimpannya kembali di kantungnya, dan kedua orang itu kembali berjalan-jalan.

Kata orang desa itu, "Tahukah kamu sobat, suara uang logam itu tidak lebih keras daripada nyanyian jangkrik tadi. Meski demikian, banyak orang kota mendengarnya dan menoleh ke arahnya.

''Di lain pihak, saya adalah satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu. Alasannya tentu bukan bahwa orang desa bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Tidak. Alasannya adalah bahwa kita selalu mendengar dengan lebih  baik hal-hal yang biasanya kita perhatikan."

Halaman:

Editor: Langit Bara Lazuardi

Tags

Terkini

Aku Telah Tak Lagi Setia

Jumat, 26 Mei 2023 | 09:29 WIB

Selingkuh Tiga Pembunuh

Senin, 22 Mei 2023 | 08:18 WIB

Ikatan 15 Mei

Senin, 15 Mei 2023 | 07:17 WIB

Ikutkan ke Arah Mana Cinta Membawa

Sabtu, 13 Mei 2023 | 10:50 WIB

Dan Senja pun Pergi

Kamis, 11 Mei 2023 | 14:31 WIB

Berahi yang Tak Membaui Tubuh

Rabu, 10 Mei 2023 | 09:17 WIB

Mencoba Jadi Sebatang Laut

Jumat, 5 Mei 2023 | 08:55 WIB

Untukmu yang Dikirim Hujan

Kamis, 4 Mei 2023 | 10:06 WIB

Tentang Mei, Rindu, dan Cemburu

Rabu, 3 Mei 2023 | 08:33 WIB

Telaga Senja, Pertemuan Pertama

Senin, 24 April 2023 | 08:45 WIB

Pengakuan Senja: Jarak yang Coba Dikekalkan

Sabtu, 22 April 2023 | 11:05 WIB

Bahagia dengan yang Absurd, yang Sementara

Rabu, 19 April 2023 | 10:16 WIB

Kegelapan dan Perselingkuhan Kunang-kunang

Selasa, 18 April 2023 | 09:28 WIB

Warna Kupu Usai Persetubuhan

Senin, 17 April 2023 | 11:55 WIB

Rahasia, Asmara tanpa Kata

Minggu, 16 April 2023 | 10:08 WIB
X